This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Diberdayakan oleh Blogger.

Senin, 23 April 2012

Kacang Hijau


Menurut Setijo Pitojo (2004) Dalam dunia tumbuh-tumbuhan, tanaman kacang hijau ini diklasifikasikan seperti berikut.
Divisi                   :           Spermatophyt
Sub-Divisi            :           Angiospermae
Kelas                    :           Dicotyledonae
Ordo                     :           Rosales
Famili                   :           Papilionaceae
Genus                   :           Vigna
Spesies                 :           Vigna Radiata L.
Kacang hijau merupakan tanaman pangan semusim berupa semak yang tumbuh tegak. Tanaman kacang hijau adalah tanaman berumur pendek (60 hari). Panen kacang hijau dilakukan beberapa kali dan berakhir pada hari 84 setelah tanam.
Susunan tubuh tanaman kacang hijau terdiri atas akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji. Perakaran tanaman kacang hijau bercabang banyak dan membentuk bintil akar (nodul) akar. Adapun deskripsi masing-masing bagian tanaman tersebut dijelaskan sebagai berikut.
            Akar tanaman kacang hijau berakar tunggang. Sistem perakaran dibagi menjai dua, yaitu mesophites dan xerophites. Mesophites mempunyai banyak cabang akar pada permukaan dan tipe pertumbuhannya menyebar. Sementara xerophites memiliki akar cabang lebih sedikit memanjang ke arah bawah .
            Batang kacang hijau berbentuk bulat dan berbuku-buku. Ukuran batangnya kecil, berbulu berwarna hijau kecoklatan atau kemerahan. Setiap buku batang menghasilkan satu tangkai daun, kecuali pada daun pertama berupa sepasang daun yang berhadapan dan masing-masing daun berupa daun tunggal. Batang kacang hijau tumbuh tegak dengan ketinggian mencapai 1 m, cabang menyebar ke semua arah.
            Daun kacang hijau tumbuh majemuk, terdiri dari tiga helai anak daun setiap tangkai. Helai daun berbentuk oval dengan bagian ujung lancip dan berwarna hijau muda hingga hijau tua, letak daun berselip. Tangkai daun lebih panjang dari pada daunnya sendiri.
Bungga kacang hijau berbentuk seperti kupu-kupu dan berwarna kuning kehijauan atau kuning pucat. Bunganya termasuk jenis hermaprodit atau berkelamin sempurna. Proses penyerbukan terjadi pada malam hari sehingga pada pagi harinya bunga akan mekar dan pada sore hari menjadi layu.
Buah kacang hijau berbentuk polong. Panjang polong sekitar 5-16 cm. Setiap polong berisi 10-15 biji. Polong kacang hijau berbentuk bulat silindris atau pipih dengan ujung agak runcing atau tumpul. Polong muda berwarna hijau, setelah itu berubah menjadi kecoklatan atau kehitaman. Polongnya mempunyai rambut-rambut pendek atau berbulu.


Pepaya


Tanaman pepaya (Carica pepaya) merupakan jenis tanaman yang diklasifikasikan kedalam famili Caricaceae, berupa herba yang berasal dari Amerika Tengah dan Hindia Barat bahkan kawasan sekitar Meksico dan Coasta Rica.             
  Dalam sistematika tumbuhan, tanaman pepaya diklasifikasikan ke dalam :
Divisio             : Magnoliopyta
Kelas               : Magnoliopsida
Ordo                : Violales
Familia             : Caricaceae
Genus              : Carica
Spesies            : Carica papaya L
            Dalam klasifikasi tanaman, pepaya termasuk dalam famili Caricaceae. Famili ini memiliki empat genus, yaitu Carica, Jarilla, Jacaranta, dan Cylicomorph. Ketiga geus petama merupakan tanaman asli Amerika tropis, sedangkan genus ke empat merupakan tanaman yang beasal dari Afrika. Genus Carica memiliki 24 spesies, salah satu diantaranya adalah pepaya. Tanaman dari genus Carica banyak diusahakan petani karena buahnya enak dimakan. Genus lainnya hanya lazim untuk dinikmati keindahan habitusnya.
            Pepaya merupakan tanaman herba. Batangnya berongga, biasanya tidak beracun, dan tingginya dapat mencapai 10 m. Daunnya merupakan daun tunggal, berukuran besar, dan bercangkap. Tangkai daun panjang dan berongga. Bunganya terdiri dari tiga jenis, yaitu bunga jantan, bunga betina, dan bunga semurna. Bentuk buah bulat sampai lonjong. Batang, daun, dan buahnya mengandung getah yang memiliki daya enzimatis, yaitu dapat memecah protein. Pertumbuhan tanaman papaya termasuk cepat karena antara 10-12 bulan setelah ditanam buahnya telah dapat dipanen.
            Bunga termasuk bunga majemuk yang tersusun pada sebuah tangkai atau poros bunga (pedunculus). Kelompok bunga majemuk tersebut disebut inflresensia yang duduk pada ketiak daun.
            Bunga jantan berbentuk tabung ramping dengan panjang kira-kira 2,5 cm. Corolla (mahkota bunga) terdiri dari lima helai dan berukuran kecil-kecil. Stamen (benag sari) berjumlah sepuluh yang tersusun menjadi dua lapis dan melekat pada leher tabung. Lapis sebelah dalam terdiri dari lima benang sari yang melekat antara daun mahkota. Ovarium (bakal buah) menglami rudimenter sehingga tidak akan menghasilkan buah.
            Bunga betina berukuran agak besar dan memiliki bakal buah yang berbentuk bulat sehingga akan menghasilkan buah yang berbentuk bulat juga. Jenis bunga ini mempunyai lima buah pistillum (putik). Adanya putik ini membentuk alur atau garis pada buah. Meskipun buah berbentuk bulat, alur atau garis putik ini tampak memberi bekas juga. Mahkota bunga terdiri dari lima helai daun mahkota yang melekat dibagian dasar bunga.  Bunga sempurna memiliki putik dengan bakal buah dan benang sari. Saat muncul samapi mekar berlangsung 45-47 hari. (M. Baga Kalie, 2007)
Daftar Pustaka :
Moehd. Baga Kalie. 2007. Pepaya. Penebar swadaya. Jakarta.

Sabtu, 21 April 2012

Kentang


Solanum tuberosum atau yang lebih dikenal sebagai kentang merupakan tanaman setahun, bentuk sesungguhnya menyamak dan bersifat menjalar. Batangnya berbentuk segi empat, panjang bisa mencapai 50 – 120 cm dan tidak berkayu. Batang dan daun berwarna hijau kemerah-merahan atau keungu-unguan. Akar tanaman menjalar dan berukuran sangat kecil bahkan sangat halus. Selain mempunyai organ-organ di atas, kentang juga mempunyai organ umbi. Umbi tersebut berasal dari cabang samping yang masuk ke dalam tanah. Cabang ini merupakan tempat untuk menyimpan karbohidrat sehingga membengkak dan bisa dimakan. Umbi bisa mengeluarkan tunas dan nantinya akan membentuk cabang-cabang baru. Kentang termasuk tanaman setahun yang ditanam untuk dipanen umbinya. Umbi kentang merupakan ujung stolon yang membesar  dan merupakan organ penyimpanan yang mengandung karbohidrat yang tinggi (Setiadi dan Nurulhuda, 1998). Dalam sistematika tumbuhan, tanaman kentang diklasifikasikan ke dalam :
Divisio        : Spermatophyta
Subdivisio  : Angiospermae
Kelas         : Dicotyledoneae
Ordo          : Solanales
Familia       : Solanaceae
Genus        : Solanum
Spesies      : Solanum tuberosum L.
(Setiadi 2009).
    Pada stadia awal tumbuhnya, stolon sepintas seperti akar biasa. Warnanya lebih putih dan biasanya lebih panjang daripada akar cabang. Ukurannya juga lebih besar. Stolon amat lunak dan berisi lebih banyak cairan dibanding akar. Stolon inilah yang bakal menghasilkan umbi kentang. Setelah mencapai ujung maksimal, stolon akan menggembung pada ujungnya (Hartus, 2001).
    Rukmana (1997), menyatakan kentang merupakan tanaman yang berbentuk semak atau herba, dengan susunan utama terdiri atas stolon, umbi, batang, daun, bunga, buah dan biji serta akar. Stolon merupakan tunas lateral yang tumbuh dari ketiak daun di bawah permukaan tanah stolon tumbuh memanjang dan melengkung di bagian ujungnya, kemudian membesar dan membengkak untuk membentuk umbi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan. Batang tanaman kentang berbentuk bulat dan persegi, berbuku-buku dan berongga dengan pertumbuhan batang tegak, menyebar, atau menjalar. Batang tanaman kentang di atas permukaan tanah berwarna hijau, hijau kemerahan atau hijau keunguan.
    Bunga tanaman kentang berjenis kelamin dua (bunga sempurna), yang tersusun dalam karangan bunga dan tumbuh pada ujung batang, dengan tiap karangan memiliki 7-15 kuntum bunga. Mahkota bunganya berbentuk terompet yang bagian atasnya berbentuk bintang. Warna bunga kentang beraneka macam, ada yang putih, merah muda, ungu atau biru
Warna buah kentang bervariasi mulai hijau tua sampai keunguan, berbentuk bulat, berdiameter kurang lebih 2,5 cm dan berongga dua. Buah mengandung sekitar 500 bakal biji, tetapi yang dapat berkembang menjadi biji hanya berkisar antara 10 – 300 biji. Biji kentang berwarna coklat muda (krem), berdiameter kurang lebih 0,5 milimeter dan mempunyai masa dormansi lebih kurang 6 bulan (Hartus, 2001). 
Daftar Pustaka :

  1. Setiadi. 2009. Budidaya Kentang. Penebar Swadaya. Jakarta
  2. Setiadi dan Nurulhuda, S. I. 1998. Kentang. Penebar Swadaya. Jakarta. 70 hal.
  3. Hartus, T. 2001. Usaha Pembibitan Kentang Bebas Virus. Penebar Swadaya. Jakarta. 136 hal.

Bawang merah


Tanaman bawang merah termasuk tanaman semusim berbentuk rumpun dan tumbuh tegak yang termasuk kedalam famili Liliaceae. Klasifikasi tanaman bawang merah dalam Hendro Sunarjono dan Prasodjo Soedomo (1983) adalah sebagai berikut :
          Divisio       :    Spermatophyta
          Subdivisio  :    Angiospemae
          Kelas         :    Monocotyledoneae
          Famili         :    Liliaceae
          Genus        :    Allium
          Spesies      :    Allium ascalonicum L.
         Tanaman bawang merah diduga berasal dari daerah Asia Tengah yaitu sekitar India, Pakistan sampai Palestina.  Pada abad VIII menyebar ke Eropa, kemudian dari Eropa menyebar ke Amerika, Asia Timur dan Asia Tenggara. Penyebaran ini berhubungan dengan perburuan rempah-rempah oleh orang Eropa ke wilayah Timur Jauh dan masuk ke Indonesia bersamaan dengan penjajahan Belanda (Singgih Wibowo, 1990).
         Tanaman bawang merah merupakan tanaman semusim, berumbi lapis, berakar serabut dan daun berbentuk silindris dengan pangkal daun yang berubah bentuk dan fungsinya, yaitu membentuk umbi lapis (Departemen Pertanian, 1983).
         Daun bawang merah hanya mempunyai satu permukaan, berbentuk bulat kecil, memanjang dan berlubang. Bagian ujung daun bawang merah meruncing dan bagian bawahnya melebar seperti kelopak dan membengkak. Kelopak daun sebelah luar selalu melingkar menutupi daun yang ada didalamnya.
         Bunga tanaman bawang merah termasuk bunga majemuk dan berbentuk tandan, yang bertangkai 50 sampai 200 kuntum bunga. Pada ujung dan pangkal tangkai mengecil sedangkan di bagian tengah menggembung. Bunga bawang merah merupakan bunga sempurna yang tiap bunganya terdiri dari lima sampai enam benangsari dan satu buah putik dengan daun bunga yang berwarna putih. Bakal buah duduk di atas membentuk bangun segitiga hingga nampak seperti kubah. Menurut Gembong Tjitrosoepomo (1988), bunga dari suku Liliaceae kebanyakan merupakan bunga banci (alomorf).
         Tanaman bawang merah merupakan tanaman semusim yang jarang diperbanyak dengan biji melainkan dengan umbinya (bulbus) (Soetomo Soedirdjoatmodjo, 1987). Menurut Estu Rahayu dan Nur Berlian (1994), pangkal batang umbi membentuk cakram yang merupakan batang pokok yang tidak sempurna (rudimenter). Dari bagian bawah cakram tumbuh akar-akar serabut dan di bagian atasnya yaitu diantara kelopak-kelopak daun yang membengkak terdapat mata tunas yang dapat tumbuh menjadi tanaman baru. Tunas ini dinamakan tunas lateral. Tunas inilah yang akan membentuk umbi lapis tempat menyimpan fotosintat Hendro Sunarjono dan Prasodjo Soedomo (1983).
         Singgih Wibowo (1990) menyatakan, bahwa bawang merah yang ditanam di Indonesia berdasarkan warna kulitnya dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu : (1) kelompok yang umbinya berwarna merah tua, seperti kultivar Medan, Gugur, Maja dan Sri Sakate, (2) kelompok yang umbinya berwarna kuning muda pucat, seperti kultivar Sumenep, dan (3) kelompok yang umbinya berwarna kekuning-kuningan sampai merah muda seperti kultivar Kuning, Lampung, Bima, dan Ampenan. 
Daftar Pustaka :
  1. Departemen Pertanian. 1983. Pedoman Bercocok Tanam Padi, Palawija dan Sayur-sayuran. Satuan Pengendali Bimas. Jakarta.
  2. Estu Rahayu dan Nur Berlian, V.A. 1994. Bawang Merah. Penebar Swadaya. Jakarta.
  3. Gembong Tjitrosoepomo. 1988. Taksonomi Tumbuhan. Gajah Mada Press. Yogyakarta.
  4. Hendro Sunarjono dan Prasodjo Soedomo. 1983. Budidaya Bawang Merah. Sinar Baru. Bandung.
  5. Singgih Wibowo. 1990. Budidaya Bawang Putih, Bawang Merah dan Bawang Bombay. Penebar Swadaya. Jakarta.