Senin, 23 April 2012
Kacang Hijau
Menurut Setijo Pitojo (2004) Dalam dunia
tumbuh-tumbuhan, tanaman kacang hijau ini diklasifikasikan seperti berikut.
Divisi : Spermatophyt
Sub-Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Rosales
Famili : Papilionaceae
Genus : Vigna
Spesies : Vigna Radiata L.
Kacang hijau
merupakan tanaman pangan semusim berupa semak yang tumbuh tegak. Tanaman kacang
hijau adalah tanaman berumur pendek (60 hari). Panen kacang hijau dilakukan
beberapa kali dan berakhir pada hari 84 setelah tanam.
Susunan
tubuh tanaman kacang hijau terdiri atas akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji.
Perakaran tanaman kacang hijau bercabang banyak dan membentuk bintil akar
(nodul) akar. Adapun deskripsi masing-masing bagian tanaman tersebut dijelaskan
sebagai berikut.
Akar tanaman kacang hijau berakar
tunggang. Sistem perakaran dibagi menjai dua, yaitu mesophites dan xerophites.
Mesophites mempunyai banyak cabang akar pada permukaan dan tipe pertumbuhannya
menyebar. Sementara xerophites memiliki akar cabang lebih sedikit memanjang ke
arah bawah .
Batang kacang hijau berbentuk bulat
dan berbuku-buku. Ukuran batangnya kecil, berbulu berwarna hijau kecoklatan
atau kemerahan. Setiap buku batang menghasilkan satu tangkai daun, kecuali pada
daun pertama berupa sepasang daun yang berhadapan dan masing-masing daun berupa
daun tunggal. Batang kacang hijau tumbuh tegak dengan ketinggian mencapai 1 m,
cabang menyebar ke semua arah.
Daun kacang hijau tumbuh majemuk,
terdiri dari tiga helai anak daun setiap tangkai. Helai daun berbentuk oval
dengan bagian ujung lancip dan berwarna hijau muda hingga hijau tua, letak daun
berselip. Tangkai daun lebih panjang dari pada daunnya sendiri.
Bungga
kacang hijau berbentuk seperti kupu-kupu dan berwarna kuning kehijauan atau
kuning pucat. Bunganya termasuk jenis hermaprodit atau berkelamin sempurna.
Proses penyerbukan terjadi pada malam hari sehingga pada pagi harinya bunga
akan mekar dan pada sore hari menjadi layu.
Buah
kacang hijau berbentuk polong. Panjang polong sekitar 5-16 cm. Setiap polong
berisi 10-15 biji. Polong kacang hijau berbentuk bulat silindris atau pipih
dengan ujung agak runcing atau tumpul. Polong muda berwarna hijau, setelah itu
berubah menjadi kecoklatan atau kehitaman. Polongnya mempunyai rambut-rambut
pendek atau berbulu.
Pepaya
Tanaman pepaya (Carica pepaya) merupakan
jenis tanaman yang diklasifikasikan kedalam famili Caricaceae, berupa herba yang berasal dari Amerika Tengah dan
Hindia Barat bahkan kawasan sekitar Meksico dan Coasta Rica.
Divisio :
Magnoliopyta
Kelas :
Magnoliopsida
Ordo : Violales
Familia :
Caricaceae
Genus : Carica
Spesies :
Carica papaya L
Dalam klasifikasi
tanaman, pepaya termasuk dalam famili Caricaceae. Famili ini memiliki empat
genus, yaitu Carica, Jarilla, Jacaranta, dan Cylicomorph. Ketiga geus petama
merupakan tanaman asli Amerika tropis, sedangkan genus ke empat merupakan
tanaman yang beasal dari Afrika. Genus Carica memiliki 24 spesies, salah satu
diantaranya adalah pepaya. Tanaman dari genus Carica banyak diusahakan petani
karena buahnya enak dimakan. Genus lainnya hanya lazim untuk dinikmati
keindahan habitusnya.
Pepaya merupakan tanaman herba. Batangnya berongga,
biasanya tidak beracun, dan tingginya dapat mencapai 10 m. Daunnya merupakan
daun tunggal, berukuran besar, dan bercangkap. Tangkai daun panjang dan
berongga. Bunganya terdiri dari tiga jenis, yaitu bunga jantan, bunga betina,
dan bunga semurna. Bentuk buah bulat sampai lonjong. Batang, daun, dan buahnya
mengandung getah yang memiliki daya enzimatis, yaitu dapat memecah protein. Pertumbuhan
tanaman papaya termasuk cepat karena antara 10-12 bulan setelah ditanam buahnya
telah dapat dipanen.
Bunga termasuk bunga majemuk yang tersusun pada sebuah
tangkai atau poros bunga (pedunculus). Kelompok bunga majemuk tersebut disebut
inflresensia yang duduk pada ketiak daun.
Bunga jantan berbentuk tabung ramping dengan panjang
kira-kira 2,5 cm. Corolla (mahkota bunga) terdiri dari lima helai dan berukuran
kecil-kecil. Stamen (benag sari) berjumlah sepuluh yang tersusun menjadi dua
lapis dan melekat pada leher tabung. Lapis sebelah dalam terdiri dari lima
benang sari yang melekat antara daun mahkota. Ovarium (bakal buah) menglami
rudimenter sehingga tidak akan menghasilkan buah.
Bunga betina berukuran agak besar dan memiliki bakal buah
yang berbentuk bulat sehingga akan menghasilkan buah yang berbentuk bulat juga.
Jenis bunga ini mempunyai lima buah pistillum (putik). Adanya putik ini
membentuk alur atau garis pada buah. Meskipun buah berbentuk bulat, alur atau
garis putik ini tampak memberi bekas juga. Mahkota bunga terdiri dari lima
helai daun mahkota yang melekat dibagian dasar bunga. Bunga sempurna memiliki putik dengan bakal buah dan benang
sari. Saat muncul samapi mekar berlangsung 45-47 hari. (M. Baga Kalie, 2007)
Daftar Pustaka :
Moehd. Baga Kalie. 2007. Pepaya. Penebar
swadaya. Jakarta.
Sabtu, 21 April 2012
Kentang
Solanum tuberosum atau yang lebih dikenal sebagai kentang merupakan tanaman setahun, bentuk sesungguhnya menyamak dan bersifat menjalar. Batangnya berbentuk segi empat, panjang bisa mencapai 50 – 120 cm dan tidak berkayu. Batang dan daun berwarna hijau kemerah-merahan atau keungu-unguan. Akar tanaman menjalar dan berukuran sangat kecil bahkan sangat halus. Selain mempunyai organ-organ di atas, kentang juga mempunyai organ umbi. Umbi tersebut berasal dari cabang samping yang masuk ke dalam tanah. Cabang ini merupakan tempat untuk menyimpan karbohidrat sehingga membengkak dan bisa dimakan. Umbi bisa mengeluarkan tunas dan nantinya akan membentuk cabang-cabang baru. Kentang termasuk tanaman setahun yang ditanam untuk dipanen umbinya. Umbi kentang merupakan ujung stolon yang membesar dan merupakan organ penyimpanan yang mengandung karbohidrat yang tinggi (Setiadi dan Nurulhuda, 1998). Dalam sistematika tumbuhan, tanaman kentang diklasifikasikan ke dalam :
Subdivisio :
Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo :
Solanales
Familia :
Solanaceae
Genus :
Solanum
Spesies : Solanum tuberosum L.
(Setiadi 2009).
Pada stadia awal tumbuhnya, stolon sepintas seperti akar biasa.
Warnanya lebih putih dan biasanya lebih panjang daripada akar cabang. Ukurannya
juga lebih besar. Stolon amat lunak dan berisi lebih banyak cairan dibanding
akar. Stolon inilah yang bakal menghasilkan umbi kentang. Setelah mencapai
ujung maksimal, stolon akan menggembung pada ujungnya (Hartus, 2001).
Rukmana (1997), menyatakan kentang merupakan tanaman yang berbentuk
semak atau herba, dengan susunan utama terdiri atas stolon, umbi, batang, daun,
bunga, buah dan biji serta akar. Stolon merupakan tunas lateral yang tumbuh
dari ketiak daun di bawah permukaan tanah stolon tumbuh memanjang dan
melengkung di bagian ujungnya, kemudian membesar dan membengkak untuk membentuk
umbi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan. Batang tanaman kentang
berbentuk bulat dan persegi, berbuku-buku dan berongga dengan pertumbuhan
batang tegak, menyebar, atau menjalar. Batang tanaman kentang di atas permukaan
tanah berwarna hijau, hijau kemerahan atau hijau keunguan.
Bunga tanaman kentang berjenis kelamin dua (bunga sempurna), yang
tersusun dalam karangan bunga dan tumbuh pada ujung batang, dengan tiap
karangan memiliki 7-15 kuntum bunga. Mahkota bunganya berbentuk terompet yang
bagian atasnya berbentuk bintang. Warna bunga kentang beraneka macam, ada yang
putih, merah muda, ungu atau biru
Warna buah kentang
bervariasi mulai hijau tua sampai keunguan, berbentuk bulat, berdiameter kurang
lebih 2,5 cm dan berongga dua. Buah mengandung sekitar 500 bakal biji, tetapi
yang dapat berkembang menjadi biji hanya berkisar antara 10 – 300 biji. Biji
kentang berwarna coklat muda (krem), berdiameter kurang lebih 0,5 milimeter dan
mempunyai masa dormansi lebih kurang 6 bulan (Hartus, 2001).
Daftar Pustaka :- Setiadi. 2009. Budidaya Kentang. Penebar Swadaya. Jakarta
- Setiadi dan Nurulhuda, S. I. 1998. Kentang. Penebar Swadaya. Jakarta. 70 hal.
- Hartus, T. 2001. Usaha Pembibitan Kentang Bebas Virus. Penebar Swadaya. Jakarta. 136 hal.
Bawang merah
Tanaman bawang merah termasuk tanaman semusim berbentuk
rumpun dan tumbuh tegak yang termasuk kedalam famili Liliaceae. Klasifikasi
tanaman bawang merah dalam Hendro Sunarjono dan Prasodjo Soedomo (1983) adalah
sebagai berikut :
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospemae
Kelas : Monocotyledoneae
Famili : Liliaceae
Genus : Allium
Spesies : Allium ascalonicum L.
Tanaman bawang merah diduga berasal dari daerah Asia Tengah
yaitu sekitar India, Pakistan sampai Palestina.
Pada abad VIII
menyebar ke Eropa, kemudian dari Eropa menyebar ke Amerika, Asia Timur dan Asia
Tenggara. Penyebaran ini berhubungan dengan perburuan rempah-rempah oleh orang
Eropa ke wilayah Timur Jauh dan masuk ke Indonesia bersamaan dengan penjajahan
Belanda (Singgih Wibowo, 1990).
Tanaman
bawang merah merupakan tanaman semusim, berumbi lapis, berakar serabut dan daun
berbentuk silindris dengan pangkal daun yang berubah bentuk dan fungsinya,
yaitu membentuk umbi lapis (Departemen Pertanian, 1983).
Daun bawang
merah hanya mempunyai satu permukaan, berbentuk bulat kecil, memanjang dan
berlubang. Bagian ujung daun bawang merah meruncing dan bagian bawahnya melebar
seperti kelopak dan membengkak. Kelopak daun sebelah luar selalu melingkar
menutupi daun yang ada didalamnya.
Bunga
tanaman bawang merah termasuk bunga majemuk dan berbentuk tandan, yang
bertangkai 50 sampai 200 kuntum bunga. Pada ujung dan pangkal tangkai mengecil
sedangkan di bagian tengah menggembung. Bunga bawang merah merupakan bunga
sempurna yang tiap bunganya terdiri dari lima sampai enam benangsari dan satu
buah putik dengan daun bunga yang berwarna putih. Bakal buah duduk di atas
membentuk bangun segitiga hingga nampak seperti kubah. Menurut Gembong
Tjitrosoepomo (1988), bunga dari suku Liliaceae kebanyakan merupakan bunga
banci (alomorf).
Tanaman
bawang merah merupakan tanaman semusim yang jarang diperbanyak dengan biji
melainkan dengan umbinya (bulbus) (Soetomo Soedirdjoatmodjo, 1987). Menurut Estu
Rahayu dan Nur Berlian (1994), pangkal batang umbi membentuk cakram yang
merupakan batang pokok yang tidak sempurna (rudimenter). Dari bagian bawah
cakram tumbuh akar-akar serabut dan di bagian atasnya yaitu diantara
kelopak-kelopak daun yang membengkak terdapat mata tunas yang dapat tumbuh
menjadi tanaman baru. Tunas ini dinamakan tunas lateral. Tunas inilah yang akan
membentuk umbi lapis tempat menyimpan fotosintat Hendro Sunarjono dan Prasodjo
Soedomo (1983).
Singgih
Wibowo (1990) menyatakan, bahwa bawang merah yang ditanam di Indonesia
berdasarkan warna kulitnya dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu :
(1) kelompok yang umbinya berwarna merah tua, seperti kultivar Medan, Gugur,
Maja dan Sri Sakate, (2) kelompok yang umbinya berwarna kuning muda pucat,
seperti kultivar Sumenep, dan (3) kelompok yang umbinya berwarna
kekuning-kuningan sampai merah muda seperti kultivar Kuning, Lampung, Bima, dan
Ampenan.
Daftar Pustaka :
- Departemen Pertanian. 1983. Pedoman Bercocok Tanam Padi, Palawija dan Sayur-sayuran. Satuan Pengendali Bimas. Jakarta.
- Estu Rahayu dan Nur Berlian, V.A. 1994. Bawang Merah. Penebar Swadaya. Jakarta.
- Gembong Tjitrosoepomo. 1988. Taksonomi Tumbuhan. Gajah Mada Press. Yogyakarta.
- Hendro Sunarjono dan Prasodjo Soedomo. 1983. Budidaya Bawang Merah. Sinar Baru. Bandung.
- Singgih Wibowo. 1990. Budidaya Bawang Putih, Bawang Merah dan Bawang Bombay. Penebar Swadaya. Jakarta.